Kasih Sayang Sang Wali

 Suatu ketika ada salah satu pengikut Syekh Abu Hasan Asy-Syadzili di Iskandariyah yang sedang sakit, tepatnya ia mengalami sakit mata yang amat parah, ia meminta seorang dokter untuk mengobatinya. Namun sang dokter tidak dapat mengobatinya dan berkata kepada Syekh, "Wahai Syekh, aku tidak dapat mengobati pasien ini karena ada ketentuan dari petinggi dokter di Kairo bahwa tidak ada satu pun dokter yang boleh mengobati kecuali telah mendapat izin langsung dari mereka". Ketentuan ini membuat dokter- yang kebetulan seorang Yahudi- ini tak bisa berbuat banyak. Sehingga hal ini membuat Syekh Abu Hasan Asy-Syadzili pergi ke Kairo untuk meminta izin dari mereka. Malam itu juga Sang Syekh pergi berangkat ke Kairo. Sesampainya di sana, tiada satu orang pun yang dapat menolak permintaan sang Syekh lantaran ia anggap memiliki kedudukan yang tinggi di mata masyarakat luas- meskipun kala itu beliau belumlah terbilang tua. Setelah mendapat izin, ia pun langsung kembali ke Iskandariyah- tanpa bermalam di sana, dan langsung menuju ke dokter tersebut. " Demikianlah sikap luhur, kasing sayang,  dan penuh kelembutan sang Syekh kepada sesamnya. Sehingga, Sang Syekh ini membuat kagum dokter Yahudi tersebut dan ia sangat hormat kepadanya. 




Referensi;  Syekh Abu Hasan Asy-Syadzili sang wali penembus batas halman 121-122

Komentar

Postingan Populer